Kemenangan Real Madrid untuk memangkas jarak dari Barcelona menjadi delapan poin —setidaknya dalam 24 jam—, melahirkan catatan unik tersendiri. Jose Mourinho memakai empat formasi bek dalam 90 menit laga maut di Jose Zorilla. Bahkan, Jose Callejon dan Xabi Alonso sempat ‘dipaksa’ untuk tampil dalam formasi empat bek sejajar.
Babak pertama, tidak ada yang aneh dalam formasi bek Jose Mourinho. Duet Sergio Ramos-Pepe yang diistirahatkan di Liga Champions, ditampilkan sebagai bek tengah. Di sisi kanan, ada Alvaro Arbeloa dan Nacho menjadi pemegang sektor kiri. Nyatanya, dengan formasi standard ini, Madrid terbobol dua kali, lewat skenario dua tendangan pojok.
Awal babak kedua, The Special One menggantikan Nacho dengan sosok Angel Di Maria. Sayap Argentina tetap bermain di posisi biasanya. Yang dikorbankan adalah, Jose Callejon. Jebolan Castilla ini justru ‘dipaksa’ sebagai bek kiri sepanjang 45 menit. Perubahan ini jelas ditujukan untuk mempertajam arus serangan.
Yang lebih unik, terjadi sejak menit 61. Ketika itu, Alvaro Arbeloa dicopot untuk memasukkan seorang Luka Modric. Pada titik ini, artinya Madrid cuma bermain dengan dua bek murni: Sergio Ramos dan Pepe. Bukan Ramos yang dipertahankan sebagai bek tengah. Wakil kapten Los Blancos digeser ke sisi kanan. Kemudian, Xabi Alonso, sang gelandang bertahan, ditempatkan sebagai bek tengah.
Keadaan ini terus berlangsung, hingga akhirnya Mesut Ozil mencetak gol ketiga Los Blancos. Begitu hal ini terjadi, Raphael Varane dimasukkan untuk menggantikan Karim Benzema. Bek muda Prancis, ditempatkan di bek kanan, sedangkan Ramos dikembalikan sebagai bek tengah.
Hebatnya, dengan dua hingga tiga bek murni sepanjang babak kedua, Real Madrid malah tidak terbobol. Pertaruhan Jose Mourinho pun berbuah. 3 angka didapatkan. Plus, Los Blancos terus mendekati Atletico dan Barcelona.
Posting Komentar